Ardit Ferizi, Hacker Malaysia
yang Membantu ISIS
Tuesday, Oct
20, 2015 | 64 views
Aktualita.co – Diketahui hanyalah warga Kosovo yang tinggal
di Malaysia, penangkapan Ardit Ferizi mengejutkan keluaganya. Ardit Ferizi
ditangkap otoritas Malaysia karena mencuri informasi rahasia dan pribadi
tentara AS dan memberikannya ke ISIS.

Hasil penyelidikan menyebutkan bahwa Ferizi adalah pemimpin
kelompok hacking yang disebut sebagai Kosova Hacker’s Security.
Salah satu orang dekat Ferizi membeberkan kisah hidup Ferizi
dan berkata bahwa keluarga Ferizi sangat shock dengan kedekatan Ferizi dengan
ISIS, demikian laporan dari CNN, Kamis (15/10).
Berita miring tentang sepak terjang Ferizi sangat menyakiti
hati keluarganya, terutama sang ibunda, kata sumber tersebut.
Anggota keluarga tersangka mengatakan bahwa keluarga Ferizi
sama sekali tidak terikat dengan ISIS atau organisasi kriminal lainnya. Mereka
berkata bahwa mereka mencintai AS karena yang telah dilakukan negara tersebut
di Kosovo, yaitu “membantu keluarga kami dan masyarakat.”
Ketika berusia 15 tahun, ia pernah membuat masalah dengan
kepolisian karena meretas sebuah portal berita.
Namun, keluarganya tidak terlalu peduli dengan julukannya
sebagai “hacker”, dan hanya mengetahui bahwa ia sangat berbakat dalam bidang
ilmu komputer dan itulah alasannya seluruh anggota keluarga membantunya untuk
mengembangkan karir.
Kepindahan ke Malaysia
Ferizi pindah ke Malaysia untuk belajar ilmu komputer karena
sekolah dan keahliannya. Sangat sulit bagi siswa Kosovo untuk pergi belajar ke
Eropa atau AS, demikian penuturan keluarga.
Beberapa mahasiswa seperti Ferizi yang sekota juga menempuh
pendidikan di tempat yang sama seperti Ferizi.
Ferizi ditangkap ketika sedang dalam perjalanan menuju pulang
ke Kosovo dari Malaysia pada 15 September lalu. Keluarganya membayar tiket
untuk pulang sebab Ferizi mengeluh sakit dan kondisinya menurun sehingga ia
memutuskan untuk pulang.
Pernah ke Turki
Salah satu hal yang mengejutkan adalah hasil investigasi yang
menunjukkan bahwa Ferizi dan keluarganya pernah mengunjungi Turki selama 4 hari
pada tahun 2013, ketika ia berusia 17 tahun. Ia pergi kesana dalam rangka
menghadiri pameran di Istanbul, demikian menurut orang dekatnya.
Atas destinasi miterius tersebut, polisi mencecarnya, karena
besar kemungkinan dia pergi ke Turki dengan alasan lain yang berhubungan dengan
Suriah dan ISIS. Pihak keluarga menyesalkan otoritas Malaysia yang mendesak
Ferizi mengakui hal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar