Kamis, 05 November 2015




 Ardit Ferizi, Hacker Malaysia yang Membantu ISIS
Tuesday, Oct 20, 2015 | 64 views
Aktualita.co – Diketahui hanyalah warga Kosovo yang tinggal di Malaysia, penangkapan Ardit Ferizi mengejutkan keluaganya. Ardit Ferizi ditangkap otoritas Malaysia karena mencuri informasi rahasia dan pribadi tentara AS dan memberikannya ke ISIS.
Ardit Ferizi
Hasil penyelidikan menyebutkan bahwa Ferizi adalah pemimpin kelompok hacking yang disebut sebagai Kosova Hacker’s Security.
Salah satu orang dekat Ferizi membeberkan kisah hidup Ferizi dan berkata bahwa keluarga Ferizi sangat shock dengan kedekatan Ferizi dengan ISIS, demikian laporan dari CNN, Kamis (15/10).
Berita miring tentang sepak terjang Ferizi sangat menyakiti hati keluarganya, terutama sang ibunda, kata sumber tersebut.
Anggota keluarga tersangka mengatakan bahwa keluarga Ferizi sama sekali tidak terikat dengan ISIS atau organisasi kriminal lainnya. Mereka berkata bahwa mereka mencintai AS karena yang telah dilakukan negara tersebut di Kosovo, yaitu “membantu keluarga kami dan masyarakat.”
Ketika berusia 15 tahun, ia pernah membuat masalah dengan kepolisian karena meretas sebuah portal berita.
Namun, keluarganya tidak terlalu peduli dengan julukannya sebagai “hacker”, dan hanya mengetahui bahwa ia sangat berbakat dalam bidang ilmu komputer dan itulah alasannya seluruh anggota keluarga membantunya untuk mengembangkan karir.

Kepindahan ke Malaysia
Ferizi pindah ke Malaysia untuk belajar ilmu komputer karena sekolah dan keahliannya. Sangat sulit bagi siswa Kosovo untuk pergi belajar ke Eropa atau AS, demikian penuturan keluarga.
Beberapa mahasiswa seperti Ferizi yang sekota juga menempuh pendidikan di tempat yang sama seperti Ferizi.
Ferizi ditangkap ketika sedang dalam perjalanan menuju pulang ke Kosovo dari Malaysia pada 15 September lalu. Keluarganya membayar tiket untuk pulang sebab Ferizi mengeluh sakit dan kondisinya menurun sehingga ia memutuskan untuk pulang.
Pernah ke Turki
Salah satu hal yang mengejutkan adalah hasil investigasi yang menunjukkan bahwa Ferizi dan keluarganya pernah mengunjungi Turki selama 4 hari pada tahun 2013, ketika ia berusia 17 tahun. Ia pergi kesana dalam rangka menghadiri pameran di Istanbul, demikian menurut orang dekatnya.
Atas destinasi miterius tersebut, polisi mencecarnya, karena besar kemungkinan dia pergi ke Turki dengan alasan lain yang berhubungan dengan Suriah dan ISIS. Pihak keluarga menyesalkan otoritas Malaysia yang mendesak Ferizi mengakui hal tersebut.